Penggunaan tumbuhan sebagai penunjang gaya hidup sehat menunjukkan perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Fenomena ini senyampang dengan peningkatan pola hidup manusia untuk kembali ke alam. Menyikapi trend gaya hidup sehat kembali ke alam ini, beberapa mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menyengaja melakukan pengenalan kepada masyarakat mengenai tanaman herbal nan kaya manfaat. Namanya: ‘Kunir Putih’.
Bertempat di balai Dusun Pokoh II, Koripan II, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (08/09/2019), beberapa mahasiswa UMBY yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) – program pengabdian masyarakat- kelompok 23 ini, mencoba mengenalkan manfaat kunir putih yang jamak dibiarkan tumbuh liar di pekarangan rumah maupun kebun. Siapa nyana jika ternyata Si Kunir Putih ini kaya manfaat?
Kunir putih sendiri memiliki beberapa varians, salah satunya Kunir Putih jenis mangga (Curcuma mangga Val.) atau lazim disebut temu mangga. Mengutip laman wikipedia.com, dinamakan temu mangga karena aroma rimpangnya spesifik seperti aroma mangga, dapat dikonsumsi sebagai simplisia (diiris, dikeringkan dan direbus) instant, asinan, permen/manisan, sirup, selai, lalapan (rimpang segar), dan botokan. Temu mangga atau kunyit mangga merupakan empon-empon yang berkhasiat mirip dengan temu putih. Rimpangnya dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan pada perut, mengatasi penyakit kanker, dan penambah nafsu makan.
Riset Prof. Dwiyati
Kapsul “Curcuval DP” hasil penelitian Prof. Dwiyati. MILESIA.ID/ IST
Salah satu metode pengolahan produk temu mangga sendiri, yang disampaikan pada saat penyuluhan oleh mahasiswa UMBY malam itu (08/08/2019), kunir putih dapat diolah menjadi material berbentuk serbuk dan dikemas dalam wujud kapsul.
Salah satu peneliti yang fokus mengulik manfaat kunir putih jenis mangga adalah Prof. Dr. Ir. Dwiyati Puji Mulyani, M.P, guru besar Universitas Mercu Buana Yogyakarta sekaligus kepala Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP). Penelitian yang juga merupakan bahan disertasinya untuk meraih gelar doktor kemudian merengkuh title profesor ini secara spesifik mengupas kandungan senyawa bermanfaat dari Si Kunir Putih.
Merilis laman wikipedia.com, untuk komponen utama minyak atsiri temu mangga adalah golongan monoterpen hidrokarbon, dengan komponen utamanya mirsen (78,6%), β-osimen (5,1%), β-pinen (3,7%) dan α-pinen (2,9%) dan senyawa yang memberikan aroma seperti mangga adalah δ-3-karen dan (Z)-β-osimen.Kandungan Curcuminoid dalam temu mangga sebesar 0.18-0.47%.
Temu mangga kaya kandungan kimia seperti tanin, kurkumin, gula, minyak atsiri, damar, flavonoid, dan protein toksis yang dapat menghambat perkembangbiakan sel kanker. Kandungan senyawa-senyawa seperti zat antioksidan, kurkumin dan Ribosome Inacting Protein mampu mencegah kerusakan gen, anti peradangan, menonaktifkan perkembangan sel kanker dan banyak manfaat lainnya.
Hasil olahan temu mangga (Curcuma mangga Val.) karya Prof. Dwiyati berupa kapsul berisi serbuk yang diberi nama kapsul “Curcuval DP” ini diklaim efektif mencegah asam urat, kolesterol, kanker, diabetes, ambeien dan maag. Dengan aturan minum 2 x 1 kapsul/ hari untuk pencegahan, serta 2 x 3 kapsul/ hari untuk pengobatan, produk tanpa pengawet ini telah beredar luas di pasaran, serta bisa dengan mudah ditemukan di toko daring.
Pengenalan mengenai manfaat tetumbuhan di sekitar kita, khususnya rimpang ‘temu mangga’ yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta ini pada intinya bertujuan menambah informasi kepada masyarakat mengenai tanaman obat atau yang kemudian bisa diolah menjadi obat-obatan herbal.
Di satu sisi, warga Dusun Pokoh II berharap setelah diadakan penyuluhan kesehatan dari tim KKN-PPM UMBY 23 ini, selain memberikan kesadaran pentingnya gaya hidup sehat kembali ke alam, masyarakat juga dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomiannya dengan membudidayakan tanaman kunir putih jenis mangga ini. (Milesia.id/ Generousta Femaleda Audria Noviarista / Kelik Novidwyanto)
Dimuat di : milesia.id
Incoming search terms:
- https://blog mercubuana-yogya ac id/kkn-ppm-kel-23-kenalkan-kunir-putih-nan-kaya-manfaat/