Awan Santosa, Digitalisasi Usaha Mikro menjadi Suatu Keharusan di EraNew Normal

Agenda Akademik Data Info Kita Pengumuman Promosi UMBY Peduli

Masa pandemi Covid-19 berdampak disemua sektor, salah dampak terbesarnya pada sektor ekonomi usaha khususnya usaha mikro, dimana didalamnya usaha ekonomi difabel. Difabel menjadi kelompok rentan terpinggirkan yang merasakan dampak berlipat ganda. Hambatan berkegiatan keseharian di masa sebelum pandemi sudah membutuhkan perjuangan lebih untuk mengatasi, ditambah masa pendemi yang mengharuskan mengikuti protokol pencegahan penularan virus Covid-19, semakin menambah daya juang difabel dalam kehidupannya.

Usaha difabel  sebagian besar bergerak di sektor informal. Seperti di Paguyuban Pinilih (Forum keluarga difabel sedayu) yang beranggotakan lebih 300 orang memiliki profesi bermacam-macam.  Dari mulai berjualan sayuran keliling, membuka warung kelontong, warung kali lima, membuka warung makan,  jasa pijat, berternak unggas, aneka jasa servise dan usaha kecil lainnya. Masa pamdemi ini tidak sedikit usaha difabel ini yang gulung tikar. Usaha yang bertahan harus berstrategi agar mengubah usaha atau strategi pemasarannya guna terus bisa mencukupi kebutuhan hidupnya.

Pada anggota difabel Pinilih  muncul pula profesi baru sebagai penjual online atau bentuk reseler. Pilihan profesi ini menanggapi kebijakan pemerintah untuk dirumah saja guna mencegah penularan virus. Secara spontan, difabel yang sudah ada usaha konvensional banyak memindahkan dagangannya di dunia tanpa batas yaitu online. Keharusan dirumah saja, membatasi interaksi fisik usaha oline ini pilihan paling tepat situasi.

Untuk itulah pada kamis, 28 Mei 2020,  Pinilih. Sebuah forum Keluarga Difabel Sedayu mengadakan   syawalan dan saresehan virtual  dengan tema “Usaha Online di era New Normal”. Dengan mengundang  narasumber  Awan Santosa, SE, M.Sc (Dosen FE UMBY), Sarjiman SIP, ME (Camat Sedayu), Anastasia Sri Erniati, CPC (Leadership & Personal Development Coach), Doddy Kurniawan Kaliri (Owner Brand “Rumah El-Kasih), dengan moderator  Maria Tri Suhartini, SE (Ketua Forum Difabel Sedayu Pinilih)

“Pergerakan memindahkan pasar dari konvensinal ke dunia digital ini sepertinya akan menjadi tren  pandemi dimana orang harus berdamai dengan pamdemi covid 19 agar tetap berproduksi. Akhir-akhir ini tren dengan istilah new normal. Kondisi new normal bisa didefinikasikan  perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Mau tidak mau difabel harus mengubah cara berbisnisnya dengan interaksi digital” Tutur Maria Tri Suhartini pada prolog diskusi ini.

Sementara itu, Awan Santosa, M.Sc Dosen Fakultas Ekonomi UMBY, lebih menekankan pada pentingnya digitalisasi  usaha Untuk itu hal pertama yang perlu ditingkatkan adalah literasi digital pelaku usaha mikro termasuk didalamnya para pelaku usaha dari forum difabel ini. Hal ini dilakukan dengan mengubah mindset, model bisnis, organisasi, dan jaringan usaha mikro. Mengubah mindset bahwa dalam usaha itu modal manusia yang utama. Oleh karenanya edukasi menjadi sangat penting bagi usaha mikro. Dalam hal ini media online mesti diubah tidak hanya menjadi media sosial & sarana hiburan, melainkan juga sebagai  media dan sumber belajar. Jadi selama pandemi-19 dan era new normal itu adalah ketika ilmu pengetahuan dan skill usaha mikro yang meningkat, khususnya berkaitan dengan literasi digital tadi.

Ke-empat narasumber sepakat bahwa Selain digitalisasi, yang perlu mendapat penekanan adalah pada mengubah model bisnis   lebih bertumpu pada produksi, maka setelah pandemi ini new normalnya adalah usaha mikro mulai intens bergerak di pemasaran, kemudian mengubah organisasi yang umumnya perkumpulan/komunitas usaha mikro beroperasi secara manual, maka perlu didorong supaya bergerak secara digital dan mengubah jaringan usaha mikro yang selama ini umumnya tidak terdatabase secara spasial/lokal dengan baik menjadi terkoneksi secara online.  Sebelum acara diisi dengan tausiah syawalan oleh dr Sistia Utami,  dari kepala PUSK Sedayu I

sumber : http://mercubuana-yogya.ac.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *